Rio Vian

Senin, 01 Oktober 2018

MAKALAH INFORMASI, DATA, DAN ILMU PENGETAHUAN


MAKALAH
INFORMASI, DATA, DAN ILMU PENGETAHUAN
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah sistem informasi manajemen

Dosen Pengampu : Yudha Trishananto, S.Pd., M.M.

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1.      Arini Noor Hidayati                (63010160122)
2.      Syaifur Rohman                      (63010160131)
3.      Muhamad Arifudin                 (63010160132)
4.      Imam Bahru Musyafa             (63010160139)
5.      Rio Vian Ardiyana                  (63010160147)
6.      Asri Dwi Kristina                    (63010160088)

JURUSAN S1 PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
TAHUN 2018

INFORMASI, DATA, DAN ILMU PENGETAHUAN

A.    Perbedaan Informasi dan Data
Jika kita lihat informasi dan data adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Seringkali penggunaan istilah informasi dan data itu mengalami kerancuan karena adanya kelemahan dalam mendefinisikan kedua istilah ini. Perlu diketahui bahwa informasi dan data itu harus dibedakan karena pada dasarnya keduanya memang berbeda.
Ada berbagai pendapat tentang pengertian informasi, menurut Lantip dan Eko ((2005: 162) dalam Murdick (1997: 6) mengatakan bahwa informasi adalah data yang telah diambil kembali, diolah, atau sebaliknya digunakan untuk tujuan informatif, kesimpulan, argumentasi, dan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sedangkan menurut Jaluanto (2016: 22) pengertian informasi adalah suatu pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang diketahui. Jadi, dapat di simpulkan bahwa informasi adalah suatu hasil dari proses pengolahan data yang menghasilkan makna atau nilai manfaat bagi si penerimanya.
Sedangkan data adalah suatu bahan mentah untuk memperoleh  informasi bagi penerimanya. Lantip dan Eko ((2005: 162) dalam Simkin (1987: 8) menyatakan bahwa data dan informasi merupakan sesuatu yang berbeda, walaupun keduanya masuk ke dalam kelompok jenis-jenis sumber daya. Data adalah fakta-fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai. Dengan demikian sudah jelas bahwa data dan informasi adalah hal yang  berbeda.
Ada tiga hal penting yang harus diketahui, yaitu informasi merupakan hasil dari pengolahan data, informasi memberikan arti atau makna, dan informasi itu berguna atau bermanfaat untuk sebuah pengambilan keputusan. Ini berarti bahwa hasil pengolahan data yahg tidak memenuhi tiga hal tersebut bukanlah disebut sebuah informasi bagi penerimanya.
Dengan demikian dapat disimpulkan perbedaan informasi dan data, bahwa data tidak memiliki makna atau arti apapun, data dapat berbentuk angka, fakta, rincian dan juga segala bentuk pengamatan empiris terhadap suatu peristiwa. Informasi adalah data yang sudah diolah menggunakan beragam teknik tertentu. Apabila jika hasil pengolahan data tersebut tidak menghasilkan manfaat bagi penerimanya maka itu bukanlah sebuah informasi bagi orang tersebut. Informasi harus mampu menghasilkan suatu penjelasan yang dapat dipakai untuk mengambil keputusan bagi penerimanya.
Sistem informasi menggunakan data yang disimpan dalam bentuk arsip atau file komputer dan database yang digunakan untuk menyediakan informasi yang diperlukan. Sistem informasi manajemen dapat diibaratkan dengan sebuah network dari suatu kumpulan keahlian umum, yaitu pengambilan data, berbagai formulir pengolahan data yang diproses menjadi sebuah informasi, penyimpanan data dalam jangka panjang, dan perlengkapan akses informasi. Sistem informasi dalam sebuah organisasi adalah formal. Dalam sebuah organisasi ada banyak sekali informasi yang mengalir di dalamnya. Dan ada banyak juga informasi yang sanngat pentign yang bersifat informal, seperti hubungan antar pegawai, gosip yang berkembang, dan lain-lain. Sebenarnya masalah-masalah informasi tidak selalu membutuhkan sistem informasi, karena banyak sekali informasi yang tidak membutuhkan komputer.

B.     Informasi Sebagai Sumber Daya
Pemanfaatan sumber-sumber daya tertentu dengan cara-cara yang produktif  dan baik adalah salah satu faktor penentu keberhasilan suatu organisasi. Secara tradisional sumber daya terdiri dari manusisa, keuangan, dan sumber daya material. Setelah lebih dari dasawarsa informasi diakui sebagai salah satu sumber daya yang sangat penting bagi manajemen dan bagi yang lainnya.
Informasi memberikan banyak kekayaan kepada sumbar daya lainnya. Suatu data yang di proses harus segar atau baru, dan informasi harus tersedia setiap saat untuk suatu keputusan yang berguna dan nilai suatu informasi menurun sejalan dengan waktu yang berlalu. Ada banyak data yang dikumpulkan ke dalam database perusahaan dan informasi digunakan dalam pengambilan keputusannya berkenaan dengan operasi internal perusahaan. Dalam lingkungan yang kompetitif, suatu perusahaan membutuhkan peluang usaha melalui sebuah sistem informasi. Dikarenakan informasi adalah sumber daya yang sangat penting maka disarankan informasi harus dimanajemeni dengan SIM.
Suatu pendekatan organisasional terhadap informasi sebagai sebuah sumber daya disebut dengan  information resource management (manajemen sumber daya informasi). MSDI merupakan pendekatan yang luas untuk memanajemeni informasi sebagai asset perusahaan. hal ini dimungkinkan karena MSDI mempunyai kemampuan untuk mengorganisasikan data yang berkaitan dengan operasi perusahaan di masa lampau, sekarang dan yang diproyeksikan dimasa akan datang dengan sarana Database Management System (DBSM). Database adalah suatu kumpulan berbagai data yang diorganisasikan yang mencerminkan suatu aspek utama aktivitas perusahaan. Sebagai contoh, seorang karyawan database merupakan merupakan komponen utama bagi sistem sumber daya manusia yang meliputi dari salah satu komponen rangkaian fasilitas data yang memelihra data.
Jaluanto (2016: 25) dalam Zwass (1992) mengatakan organisasi data di dalam database dan MSDI menghampiri informasi membentuk suatu pondasi yang kokoh untuk pengintegrasian sistem inormasi. Sebagaimana kemampuan teknologi sistem informasi makin berkembang, informasi dasar mulai menyangkut pula data nir-kuantitatif.
Lingkungan database digambarkan seperti gambar 1 : the database environment making information resource management possible. Data baru dimasukkan ke dalam database yang berada dibawah pengawasan DBSM dan data yang dibutuhkan juga masih bisa diakses melalui DBSM juga. Dengan seperti ini, maka semua program mengakses database melalui sebuah interface umum yang disediakan oleh DBSM ini memungkinkan dapat terciptanya pengendalian di dalam kerangka kerja MSDI.
Gambar 1
The Database Environment - Making Information Resource Management Possible


 



















C.     PERKEMBANGAN INFORMASI
Sebelum membahas sejarah Perkembangan Informasi, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu Informasi. Informasi adalah sebuah pesan yang kita dapat untuk menambah pengetahuan, pembelajaran, serta pengalaman, dalam hal tertentu informasi dapat kita gunakan sebagai proses pengambilan keputusan.
Perkembangan informasi pada tahun 1960 an dan 1970 an mengalami perkembangan informasi yang sangat pesat dan menjadi pusat perhatian bagi semua orang, terutama bagi semua orang, terutama bagi para ilmuan untuk mendapatkan informasi yang terbaru. Namun, dalam perkembangan informasi yang sudah pesat informasi yang tidak tercetak masih sedikit perhatiannya hal ini mungkin sedikitnya masyarakat yang masih memiliki media eletronik sebagai pemberi informasi pada masa itu. Tidak seperti sekarang ini, media eletronik menjadi pusat perhatian masyarakat karena informasi yang di sampaikan lebih up-to-date dan lebih cepat tersampaikan kepada masyarakat yang membutuhkan karena perkembangan teknologi yang semakin pesat seperti sekarang ini.
Pada saat ini, informasi yang kita dapatkan bisa bertbentuk perangkat lunak (program) computer seperti, elektronik mail (adalah sarana kirim mengirim surat melalui jalur jaringan computer / email), videotext (adalah penggunaan computer unutk tujuan memberikan materi tampilan tekstual pada layar ACT), compat disk / CD (adalah cakram optil digital yang digunakan untuk menyimpan data), optimal digital disk, dan tulisan.
Berkembangnya teknologi informasi yang dikeluarkan juga berdampak menimbulkan masalah. Yaitu informasi yang di sampaikan menggunakan computer dan menggunakan peralatan informasi lainnya hal ini berdampak pada perusahaan media cetak, karena sedikitnya masyarakat yang tertarik untuk membaca atau kemungkinan pada waktu itu sedikitnya masyarakat yang pandai membaca dan mereka lebih menyukai mendengarkan atau melihat informasi yang disampaikan melalui computer, eletronik, atau peralatan informasi lainnya.
Informasi yang disampaikan dalam kurun waktu beberapa tahun saja sudah membawa kesuksesan pada organisasi dalam mengembangkan atau menyampaikan sebuah informasi yang telah disampaikan. Selain itu informasi juga mempunyai peranan penting dan mempunyai fungsi sebagai jembatan pergaulan masyarakat, karena dengan informasi masyarakat bisa memberikan informasi yang ia dapatkan untuk di beritahukan kepada masyarakat lainnya. Mereka juga bisa mendiskusikan bersama mengenai informasi yang sudah mereka dapatkan. Perkembangan informasi tidak hanya muncul dari kehidupan social masyarakat, tetapi informasi juga merupakan sumber berbagai bentuk informasi yang di sediakan dan di sebarluaskan kepada masyarakat umum.
Dalam perkembangannya, kehidupan masyarakat seperti sekarang ini, informasi menjadi saling bertolak belakang sebagai akibat dari perkembangan teknologi dan informasi yang disampaikan masyarakat ke masyarakat lainnya berbeda. Masalah ini menjadi tanggung jawab semua pihak yang bersangkutan, baik pemerintah maupun masyarakat yang menyampaikannya. Informasi sebagai layanan masyarakat memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat secara mudah dan gratis kepada pemakainya.
Dalam perkembangan dunia bisnis mendorong munculnya berbagai agen atau bidang usaha tertentu yang menyediakan informasi sebagai bisnis yang diperjualbelikan terutama dalam informasi media cetak seperti Koran, majalah, brosur, dan lainnya ,sehingga informasi yang didapatkan tidak lagi disediakan secara gratis.
Dalam perkembangan ini informasi mempunyai dampak negatif badan-badan pemerintah yang tidak lagi menyediakan informasi secara gratis bagi masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai kebijaksanaan pemerintah, hokum pertanahan, dan sebagainya yang masyarakat ingin mengetahui lebih lanjut lagi mengenai pemerintahan.



D.    INFORMASI UNTUK SIAPA
Sebelumnya sudah sedikit menyinggung tentang Informasi, bahwa informasi diperuntukkan untuk siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Informasi dibagi menjadi dua aspek yang berbeda yaitu, aspek popular dan aspek teknis. Kebanyakan orang melihat informasi dari aspek popular atau popularitas yaitu, misalkan berita yang disampaikan kepada masyarakat yaitu berita yang masih hangat-hangatnya atau mungkin sedang terjadi, informasi yang disampaikan benar-benar terjadi atau fakta, dan data. Dari segi aspek teknis, merupakan tanda, kode, atau sinyal yang dikirimkan atau diterima oleh beberapa pihak yang terkait. Sebagai contoh yang dipaparkan adalah informasi yang berupa hiburan dan informasi mengenai dunia pendidikan.
Dunia Pendidikan, informasi merupakan hal yang paling oenting bagi dunia pendidikan. Informasi merupakan factor terpenting untuk menemukan ide-ide baru untuk mengembangkan pendidikan yang lebih baik lagi, infomasi juga penting untuk mengembangkan kurikulum dalam Dunia Pendidikan, informasi dapat menciptakan metode belajar mengajar yang lebih baik agar siswanya tidak terlalu bosan dengan metode pembelajaran yang seperti it uterus menerus, hal ini dapat membuat para siswanya agar terus bersemangat dalam belajar karena menggunakan metode yang lebih disukai para siswanya. Teknologi informasi baru yang kita dapatkan sangat berperan penting dalam mengasilkan dan menyebarluaskan informasi pendidikan yang di dapatkan dan bagi suatu manajemen dan pengendaliannya. Hal ini dapat membuahkan hasil suatu cara belajar mengajar yang informal, yaitu aktivitas pendidikan di luar kelas yang melibatkan siswanya dari segala umur dan mendapatkan tingkat prestasi yang lebih baik. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di luar kelas dapat menambang wawasan, pengalaman, dan informasi yang lebih banyak lagi bagi para siswanya. Tidak hanya alat elektronik seperti tv saja, tetapi juga microcomputer, dan video recorder telah banyak dimiliki oleh para keluarga untuk menambah informasi yang dibutuhkan, demikian juga dengan teknologi pendidikan jarak jauh kita dapat menemukan informasi dengan mudah menggunakan alat elektronik yang dapat membantu kita dalam mencari informasi pendidikan yang dibutuhkan. Dalam hal ini dapat kita simpulkan bahwa teknologi informasi dapat digunakan sebagai penghibur dan sebagai alat informasi pendidikan bagi seorang pelajar.
Dalam pendidikan, teknologi yang digunakan pada masa itu masih kebanyakan menggunakan televise dan radio. Tetapi seiring perkembangan zaman seperti sekarang ini video dan jaringan internet telah digunakan dalam dunia pendidikan. Manfaat teknologi ini bagi dunia pendidikan yaitu: dapat melahirkan ide-ide baru dan menambah pengalaman siswa, dapat mengembangkan logika siswa, dan mengembangkan cara berfikir siswa, mendukung program pelatihan ketrampilan yang dilakukan para siswa, dan dapat menyimulasi dalam kegiatan sehari-hari.
Berdasarkan pengertian dari informasi, pendidikan dapat menggunakan televisi dan radio sebagai alat untuk memperoleh bahan-bahan yang digunakan untuk pembelajaran atau tugas tertulis. Sarana pendidikan dapat pula merubah computer untuk memperoleh data dan video tex, sebagaimana memperoleh data dengan menggunakan system online data base. Dengan demikian pendidikan dapat diselanggarakan dengan cara saling berinteraksi, paket multi media, kombinasi televise dan radio, dan bahan cetakakan lainnya.
Pada dasawarsa ini, para siswa telah diberikan pengetahuan tentang bagaimana cara penggunaan computer dan ilmu computer itu sendiri, termasuk bagaimana cara kerja computer dan bagaimana programnya. Mungkin pada saat diberikan pembelajaran mengenai computer ini diharapkan para siswa mempunyai pengetahuan menggunakan computer yang mungkin akan berguna untuk masa yang kan dating nanti yang mungkin dalam dunia kerja nanti sangat membutuhkan penggunaan computer untuk memudahkan kerjanya. Hal ini merupakan pengetahuan tentang kepentingan informasi dalam kehidupan sehari-hari, dan menggunakan fasilitas yang diperoleh, mengevaluasi dan memakainya dalam perkerjaan tertentu. Hal ini dilakukan untuk kepentingan semua pihak demi memajukkan pendidikan pada berbagai tingkatan.
Dunia Hiburan, dalam duni industry hiburan terdapat berbagai informasi yang berguna pada bioskop, majalah olahraga, berita di Koran, berbagai acara music hiburan dari sebuah stasiun radio. Berbagai hiburan yang mengandalkan berbagai informasi membutuhkan bantuan dan dukungan dari teknologi elektronik yang semakin canggih. Informasi yang dibutuhkan disini menyangkut berbagai berita bisnis agar dapat bersaing dengan baik, berbagai resep makanan, humor, berbagai resensi buku dalam dunia bisnis. Maka dari itu, informasi merupakan sesuatu yang akan selalu ada di sekitar kita yang dapat diperoleh dan di duga tanpa dicari-cari.
E.     Teori Informasi
Dalam berorganisasi tentu kita akan membutuhkan informasi, apapun jenis organisasi itu. Informasi dengan berkomunikasi menjadi suatu hal yang menyebabkan suatu organisasi bisa bersatu. Para manajer tidak akan bisa bekerja dengan efektif dan efisien dalam suatu organisasi jika tidak mendapatkan informasi. Kemudian tanpa adanya informasi, mungkin para manajer tidak bisa mengambil keputusan dengan cepat dan tidak bisa mencapai tujuan yang ditetapkan dengan efisien dan efektif. Cara pengelolaan informasi dalam organisasi sangat memengaruhi kualitas informasi yang dihasilkan.dengan melihat peran informasi yang sangat penting, maka pengelolaan informasi harus dilakukan dengan baik.
Pengertian informasi sendiri masih bersifat kontradiktif dan belum mempunyai ciri-ciri khusus. Maka para pakar teori atau ilmu pengetahuan informasi belum dapat membuat satu definisi yang jelas dan lengkap mengenai apa yang disebut informasi.
Pada Umumnya Informasi dipandang dari sudut arti dan isi yang di dalamnya. Informasi diserap dan disediakan pada anggapan bahwa si penerima lebih baik diberitahu. Misalnya, fungsi pendidikan adalah menyebarkan informasi, sedangkan bagi perpustakawan fungsi informasi terletak pada referensi, arsip informasi setempat, atau dengan kata lain informasi berasal dari fakta, data, pendapat, dan kejadian yang sesungguhnya.
Menurut para pakar informasi meliputi aspek abstrak dan khusus. Informasi dipandang sebagai ilmu pengetahuan tertulis atau yang disampaikan secara lisan dan sebagai hasil dari data yang diolah, biasanya diolah secara formal. Ada juga yang menyebut informasi sebagai sarana pengurang ketidakpastian. Pengertian ini sama dengan arti informasi dalam istilah ekonomi, yakni informasi adalah penghalau ketidakpastian, misalnya, di dalam pasar consumer preference, dan harga.
Dari penuturan diatas, tampak bahwa para pakar informasi meminjam pengertian informasi dari disiplin lainnya, tetapi tidak secara bijaksana sehingga menimbulkan kerancuan istilah ilmu pengetahuan dengan informasi.
Informasi dianggap sebagai pengurang ketidakpastian walaupun sebenarnya untuk menjadikan informasi sebagai pengurang ketidakpastian itu diolah sedemikian rupa secara ilmiah, tetapi informasi, dalam konteks berita yang dikirimkan melalui alat komunikasi dan menggunakan konsep tertentu, disebut dengan unsur pengganggu (entropy), perintah (order) energi, serta organisasi dan pengendalian di sini informasi diartikan secara teknis dan mungkin jauh dari apa yang tersurat dalam literature informasi. Jadi contoh ini menunjukkan bahwa ada perbedaan pandangan mengenai informasi yang diartikan secara ilmiah dan kehidupan sehari-hari. Konseptualisasi informasi dari contoh praktis dan sumber kesulitan definisi. Telah menyebabkan salah pengertian dan salah hasil temuan penelitian pada bidang rekayasa komunikasi.
Informasi hendaknya mempunyai suatu makna khusus dan tidak rancu dengan kata arti (meaning). Orang teknis mengartikan informasi berkaitan dengan signal transmission. Mereka mengartikan informasi sebagai instruksi yang dikirim oleh pengirim yang harus diterima oleh penerima. Dalam pengertian informasi yang demikian sempit, informasi disebut dengan probabilitas statistic dari signal-signal.
Pengertian informasi bersifat teknis sering menyebabkan kebingungan dan menjauhkan makna informasi yang sebenarnya. Kebingungan tidak hanya menyangkut istilah teknis “noise” dan “entropy”, tetapi juga menyangkut kesamaan konsep seperti data dan ilmu pengetahuan dan hubungan mereka dengan informasi.
Jadi dari penulisan diatas dapat disimpulkan bahwa informasi itu adalah  hasil olah data menjadi bentuk yang lebih bermanfaat dan memudahkan orang yang menerima informasi yang menggambarkan kejadian yang nyata dan bisa digunakan sebagai acuan dalam mengambil keputusan.

F.      Kualitas Informasi Yang Dibutuhkan
Kualitas informasi itu penting, karena dengan adanya kualitas informasi kita bisa menentukan apakah informasi tersebut berguna atau tidak.  Informasi yang tidak berkualitas akan berdampak pada pemahaman dan keputusan yang diambil tidak sesuai. Informasi akan bergunajika baik buruknya informasi akan dipengaruhi oleh 3 penentu, yang bisa mengendalikan pennetu suatu informasi adalah seorang manajemen. Sehingga manjemen harus menjaga agar penentu tersebut dalam hal meningkatkan kualitas informasi. Beberapa hal yang akan menentukan informasi adalah:
1.      Isi informasi.
Terdapat beberapa persyaratan mengenai informasi yang baik: ketepatan informasi dengan objek yang diwakilinya, relevansi atau kesesuaian informasi dengan masalah yang akan dipecahkan, kelengkapan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan, jumlah informasi yang ditampilkan harus ringkas, informasi yang disapaikan harus mencakup semua objek yang disampaikan, dan seberapa pentingnya informasi tersebut bisa berguna bagi pembuat keputusan.
2.      Waktu penyajian.
Ada beberapa persyaratan mengenai waktu penyajian: ketepatan waktu dalam mengambil keputusan, keterkinian atau informasi yang benar-benar dalam keadaan paling baru, penyampaian informasi harus sesuai dengan frekuensi pengambilan keputusan manajemen, dan untuk membuat keputusan yang strategis diperlukan waktu jangka panjang, sedangkan untuk keputusan yang sederhana maka akan menggukan jangka waktu pendek.
3.      Bentuk informasi.
Bentuk penyajian informasi akan mempengaruhi pembaca dalam memahami informasi. Syarat pembentukan informasi: kejelasan informasi yang dipahami oleh pembaca, laporan harus bisa ditampilkan jika diperlukan, agar mempermudah pembaca maka penyaji harus memperhatikan urutan informasinya (misal nama, tanggal, angka), penyaji harus mencocokkan informasi dengan cara penyajian (bisa menggunakan grafik, perbandingan, warna dan lainnya) dan media untuk pelaporan yang tepat.
Kualitas informasi tergantung pada beberapa hal, yaitu: akurat tidaknya informasi tersebut, informasi yang datang harus tepat waktu, informasi yang dibutuhkan harus jelas.K.ualitas informasi tyang baik akan tergantung pada kualitas data yang dimasukkan.Ada beberapa persyaratan untuk menilai informasi yang berkualitas:
1.             Ketersediaan, informasi tersebut akan dibutuhkan oleh pengguna. Maka, informasi tersebut harus selalu tersedia setiap saat.
2.             Mudah dipahami. Maksudnya, di dalam informasi  akan jelas dan tidak akan mengalami masalah seperti kerumitan. Maka, tidak akan timbul terjadinya waktu yang molor untuk mengambil keputusan. Jika terjadi suatu masalah, maka secara otomatis kita harus menyelesaikan masalah tersebut sebelum melanjutkan.
3.             Relevan yaitu informasi yang benar-benar bisa memberikan manfaat bagi si pemakai. Informasi yang relevan akan mengurangi ketidakpastian, melakukan perbaikan dalam mengambil keputusan dengan cara membuat perkiraan, memperbaiki ekspektasi sebelumnya,
4.             Bermanfaat. Maksudnya, penyajian informasi berupa bentuk yang dipelajari dan mudah dilihat.
5.             Tepat waktu, kedatangan informasi untuk si penerima tidak boleh terlambat, karena landasan saatmengambil keputusan tersebut merupakan dari informasi yang diberikan. Jika terjadi keterlambatan dalam mengambil keputusan maka akan berakibat terjadinya kefatalan dan menyebabkan tidak mempunyai nilai yang baik.
6.             Keterandalan. Maksudnya, informasi yang didapat harus bisa dipertanggungjawabkan dalam  hal kebenarannya dan informasi tersebut harusjelas dan pihak yang memberikan informasi adalah pihak yang bisa dipercaya.
7.             Akurat. Maksudnya, informasi tersebut harus jelas, sesuai dengan fakta yang ada. Ada beberapa hal untuk dapat memperoleh informasi secara akurat: pertama, tentang sumber informasi itu sendiri. Sumber informasi berasal dari orang,  jurnal, artikel, buku, dan lain-lain. Kedua, kebutuhan informasi dengan informasi yang dicari sesuai.  Ketiga, proses pemindahan informasi dari sumber ke penerima. Beberapa komponen yang terdapat di dalam keakuratan, seperti:kekomplitan atau kelengkapan informasi, informasi harus memiliki kebenaran, dan informasi tersebut harus memiliki keamanan.
8.             Konsisten. Maksudnya, bahasa yang digunakan harus selalu ajeg dalam menyajikanya. (Tyoso, 2016, hal 32-33).
G.    Informasi dan Level Manajemen
Informasi pada tingkatan manajemen sangat berbeda, dalam kebutuhan mereka tidak bisa menggunakan informasi dari hasil riset maupun saluran informasi formal. Semakin tinggi level manajemen dalam strategi, informasi yang di butuhkan hanya informasi pokok saja. Sebaliknya, semakin rendah informasi dalam teknis. Informasi yang dibutuhkan semakin terinci.
Dalam suatu organisasi, sistem informasi manajemen sangatlah diperlukan. Namun kebutuhan informasi di setiap level manajemen tentu berbeda berdasarkan tingkatannya. Ada 3 tingkatan dalam manajemen, yaitu :
1.      Top Management (Manajemen Puncak)
Bertugas menentukan tujuan organisasi, mengambil keputusan, merencanakan kegiatan, dan melakukan strategi yang akan diambil dalam sebuah organisasi. Yang ada pada Top Management yaitu Presiden Direcktur, Direktur Utama, CEO (Chief Executive Officer).
2.      Middle Management (Manajemen Tengah)
Bertugas merekrut anggota (karyawan), melaksanakan rencana yang disusun Manajemen Puncak, dan mengawasi jalannya kegiatan. Yang ada pada Middle Management yaitu General Manager, Manager Divisi, Regional Manager, dan sebagainya.
3.      Low Management (Manajemen Bawah)
Bertugas memimpin, mengawasi, dan mengondisikan kerja para karyawan. Yang ada pada Low Management yaitu supervisor, manajer departemen, mandor, dan sebagainya.









Description: C:\Users\lenovo ideapad 300\Documents\IMG_20180905_212034_587.jpg


Gambar Level-Level Organisasi
 
 





Pada Top Management, mereka hanya membutuhkan informasi pokok saja. Sedangkan pada Low management, mereka hanya memerlukan informasi berupa teknis. Adapun karakteristik informasi yang digunakan dalam tiap level manajemen menurut Jaluanto (2016), diantaranya :
a.      Informastion Sources
Top management hanya membutuhkan informasi dari luar organisasi (eksternal) seperti keadaan ekonomi, pesaing, dan sebagainya. Lain halnya Middle management membutuhkan informasi baik dari organisasi (internal) maupun (eksternal) yang digunakan dalam melakukan aktivitas organisasi. Sedangkan dalam Low Management hanya membutuhkan informasi dari organisasi (internal) seperti informasi mengenai utang, persediaan, dan lain-lain.
b.      Frequenstly of Use
Pada Low Management lebih sering mengambil keputusan, karena berhadapan dengan pelaksanaan mengenai persoalan pekerjaan pada organisasi. Sedangkan pada Top Management keputusan frekuensi yang di ambil sangat jarang, karena keputusan yang diambil sangat strategis dan jangka panjang, informasi yang dibutuhkan dalam organisasi bersifat menyeluruh (global).
c.       Tim Horizon
Pengambilan keputusan dalam Top management sangat jarang karena dilakukan dalam kurun waktu satu sampai lima tahun, dan pada umumnya dilaksanakan pada organisasi yang bekerja dengan batas waktu yang tidak jelas. Sedangkan dalam Middle Management, keputusan diambil dalam jangka waktu satu atau tri semester oleh Middle Management dalam bentuk keputusan tertentu untuk pelaksanaan tugas secara harian.
d.      Time Scale
Dalam hal ini pemantauan pelaksanaan keputusan diambil oleh pihak manajemen. Divisi marketing melakukan pemantauan kerja atas manajer cabang. Apabila evaluasi tersebut sesuai dengan yang diharapkan, maka manajer cabang bisa di perpanjang atau dinaikkan jabatannya ke kantor pusat dengan posisi yang lebih tinggi.
e.       Scope
Keputusan Top Management meliputi seluruh bagian organisasinya dan informasi lengkap dari semua organisasi yang ada secara ringkas, tepat dan akurat. Top Management memerlukan informasi mengenai sumber daya manusia yang bersifat global dan menyeluruh dengan mencakup semua organisasi. Sehingga pengembangan kemmampuan anggota organisasi dapat dilaksanakan dengan baik.
f.        Nature of Decision
Pada umumnya Top Management memanfaatkan “business feeling” untuk mengambil keputusan. Informasi yang didapatkan dari manajemen yang berada di bawahnya maupun dari pihak luar itu baik. namun hal ini berbeda dengan Middle Management dan Low Management yang menggunakan data dan informasi historis, karena lebih dominan dalam pengambilan keputusannya. 
H.    PERLAKUAN INFORMASI
Informasi adalah sesuatu yang sangat penting. Suatu informasi mempunyai beberapa perlakuan. Menurut Jaluanto (2016: 38-39) menyatakan bahwa perlakuan informasi terbagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut :
1.      Information anarchy,seperti halnya sistem informasi yang tidak terintegrasi. Sistem ini di diciptakn pada tiap bagian, departemen, divisi, maupun dalam fakultas. Dan pelaksanaan dilakukan secara mandiri dan tidak terhubung, tidak ada interkoneksi satu dengan yang lainnya, dan tidak terintegrasi pada suatu tingkat organisasi. Dalam hal ini informasi tidak tersebar luas di dalam organisasi yang terkait. Hal ini berdampak informasi hanya di miliki dan disimpan dalam tiap-tiap bagian. Hal tersebut juga akan berdampak pada saat pengambilan keputusan oleh pemimpin tidak berdasarkan dengan data yang lengkap pada tingkat organisasi. Dan saat pimpinan membutuhakn informasi tertentu, maka pimpinan harus meminta terlebih dahulu kepada masing-masing bagian, dan dalam hal ini dapat saja tiap bagianmemberi informasi yang tidak utuh kepada pusat. Berarti data yang di terima pusat tidak lengkap, yang akan menimbulkan efek yang buruk dalam jangka panjang, karena akan menimbulkan kerusakan dari dalam yang disebabkan perilaku saling tidak mendukung.
2.      Information dictartorship. Seperti halnya sensus penduduk atau sentralisasi manajemen informasi. Informasi yang telah di terima dan dimiliki pada tingkat pusat maupun organisasi, daritiap-tiap bagian tidak bisa di akses denganmudah oleh bagian-bagian yang terkait, dan apabila bagian tertentu membutuhkan informasi atau data, makaharus memenuhi persyaratan yang di berikan olehpusat. Persyaratan tersebut dapat bersifat legal atauillegal. Legal dalam artian sudah mendapat surat prosedur yang diberikan oleh pejabat tertinggi dalam organsasi yang bersangkutan dan hal tersebut berlaku untuk semua bagian. Sedangkan Tidak legal adalah persyaratan di buat oleh yunit sistem informasi sendiri yang bisa jadi mengada-ada, hal tersebut dapat menimbulkan di masa yang akan datang pihak yang memberi informasi apabila di minta memberi informasi maka tidak akan memberikan informasi secara keseluruhan, hal tersebut akan berdampak informasi yang di dapat tidakvalit.
3.      Information Democracy. Seperti halnya transparasi data antar yunit, terdapat keadilan, dan system informs yang terintegratasi. Sistem informasi dapat di bangun dalam setiap yunit kerja yang terdapat dalam organisasi, tetapi informasi yang ada di integrasikan kepada tingkat pusat. Haltersebut menjadikan aliran data berkesinambungan sesuai dengan apa yang di harapkan. Tiap yunit atau bagian memiliki hak yang sama dalam mengakses data yang sekiranya dibutuhkan. Kecepatan arus informasi dari tiap yunit akan sangat berpengaruh kepada pusat dalam rangka mengambil keputusan-keputusan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis organisasinya. Dalam hal tersebut pusat akan mendapat kan informasi yang akurat, relevan dan sesuai dengan kebutuhan.
4.      Information embassy. Seperti halnya pertukaran informasi atar perusahaan, informasi dapat di akses oleh perusahaan lain, hal tersebut bisa terlaksana dengan cara membuat websit dalam organisasi yang dapat di akses kapansaja dan di akses oleh pihak luar. Disini pihak organisasi yang bersangkutan membuka akses informasi tertentu kepada pihak publik sebagai salasatu langkah strategi untuk mengenalkan diri kepada publik, bahwasannya perusahaan tersebut memberikan pelayanan publik secara on-lin. Dalam hal ini sudah tidak jadi hal yang aneh, bah kan menjadi keharusan sebuah perushaan dalam membuka diri melalui websit. Karena akan menjadi sarana yang paling efektif dalam mendekati dan memberikan pelayanan kepada konsumen maupun publik tanpa adanya hambatan ruang dan waktu. Hal ini organisasi akan menerima kritik dan saran secara langsung dari konsumen, sehingga akan di jadikan masukan perbaikan kinerja perusahaan. Dalam hal ini perusahaan akan membutuhkan sistem informasi yang solit dan terintegrasi dengan baik agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagikonsumen dan pengguna.

I.       Data, Informasi dan Ilmu Pengetahuan.
1.      Data
                Data yaitu segala yang digunakan sebagai input untuk kemudian menjadi informasi. Ketika data telah diproses, data tersebut menjadi sebuah informasi. Data juga bisa dijadikan sebagai bahan untuk pengambil keputusan, bahan diskusi, pengukuran, dan lainnya.
2.      Informasi
                Informasi yaitu data yang telah diolah dan berguna bagi penerimanya. Akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut menjadi sebuah informasi. Data yang tidak memiliki makna atau arti bagi seseorang bukanlah informasibagi orang tersebut. Karena nformasi sangat penting bagi pengambilan keputusan.
                Fungsi utama informasi yaitu menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian suatu hal.
Ada tiga hal penting mengenai Informasi, yaitu :
a)      Informasi adalah pengolah data.
b)      Informasi mempunyai makna atau arti.
c)      Informasi berguna dan bermanfaat dalam meningkatkan kepastian.
Menurut Mc Leod, informasi yang berkualitas memiliki ciri-ciri berikut :
a)      Akurat, yaitu sebuah informasi harus menggambarkan keadaan yang sebenarnya dan diuji oleh dua orang atau lebih dengan orang yang berbeda dan apabila menunjukan hasil yang sama maka informasi tersebut bisa dikatakan akurat.
b)      Tepat waktu, yaitu informasi tersebut berada pada waktu yang diperlukan, bukan besok atau beberapa jam kemudian.
c)      Relevan, yaitu informasi informasi yang dibutuhkan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.
d)     Lengkap, yaitu informasi yang diberikan harus secara lengkap.
Gelinas berpendapat tentang ciri-ciri sebuah informasi yang lebih detail, yaitu :
a)        Efektifitas maksudnya informasi haruslah sesuai dengan kebutuhan pemakainya, informasi tersebut harus disajikan dalam waktu yang tepat, format yang tepat, konsisten, isinya sesuai kebutuhan dan ketentuan.
b)        Efisiensi maksudnya informasi dihasilkan melalui penggunaan sumber daya  yang optimal.
c)        Confidensial maksudnya memperhatikan perlindungan terhadap informasi sensitiv dari pihak yang berwenang.
d)       Integritas maksudnya informasi yang dihasilkan merupakan pengolahan data berdasarkan aturan yang berlaku.
e)        Ketersediaan maksudnya informasi yang tersedia kapanpun saat diperlukan, dan diperlukan pengamanan sumber daya informasi.
f)         Kepatuhan maksudnya informasi yang dihasilkan harus patuh terhadap undang-undang ataupun peraturan pemerintah dan memiliki tanggungjawab terhadap pihak internal dan eksternal organisasi perusahaan.
g)        Kebenaran yaitu informasi disajikan oleh sistem dengan benar dan dapat dipercaya sehingga dapat digunakan oleh manajemen untuk mengoperasikan perusahaan.
3.      Hubungan Data dengan Informasi
           Dalam pengembangan sistem informasi orang banyak terjebak situasi dimana mereka mengumpulkan data terlebih dahulu tanpa mengetahui informasi yang diperlukan.[1]
4.      Pengetahuan
           Pengetahuan adalah sesuatu yang digunakan manusia untuk memahami dunia, dan dapat dirubah  pengetahuan orang satu dan orang lain yang informasinya berbeda meskipun informasi yang diterima itu sama. Dengan demikian terdapat hubungan antara informasi, data dan pengetahuan.
Perbedaan konsep informasi, data, dan pengetahuan dijelaskan oleh Taskey (Pendit, 1992:80-81). Data merupakan hasil observasi langsung terhadap suatu kejadian. Data merupakan entisitas yang dilengkapi dengan nilai tertentu. Data ini bisa disimpan dalam bentuk yang lebih konkret seperti bentuk tulis, grafis, elektronik, dan sebagainya
5.      Hubungan Informasi dengan Ilmu Pengetahuan
           Hubungan informasi dengan ilmu pengetahuan lebih menekan pada pengertian informasi dan pengetahuan sebagai sebuah proses yang bersambung. Kedua konsepini selalu merujuk pada suatu hubungan yang terus menerus antara informasi yang baru diperoleh dan pengetahuan yang masih statis saat informasi diterima.
6.      Hubungan Informasi, Data, dan Ilmu Pengetahuan
           Hubungan informasi, data dan ilmu pengetahuan dijelaskan oleh Sulistyo-Basuki (2011). Menurutnya, informasi dimulai dari sebuah peristiwa, misalnya gunung meletus, bencana banjir, anak menagis, dan pegawai menerima gaji. Peristiwa itu dipaparkan dalam bentuk simbol yang berupa teks, angka, suara, gambar, gabungan dua jenis simbol atau lebih, serta gabungan yang diatur dengan peraturan dan formulasi sehingga data tersebut bila diterima oleh pancaindera manusia berubah menjadi sebuah informasi. Bila informasi ini ditransfer ke manusia lain, maka hal itu berubah menjadi pengetahuan. Manusia memperoleh pengetahuan akan menjadi lebih bijak dari pada sebelumnya.


Keterangan :
Kelompok 2
1.      Arini Noor Hidayati                      (63010160122)            : C dan D
2.      Syaifur Rohman                            (63010160131)            : A dan B
3.      Muhamad Arifudin                       (63010160132)            : G dan I
4.      Imam Bahru Musyafa                   (63010160139)            : H
5.      Rio Vian Ardiyana                        (63010160147)            : E
6.      Asri Dwi Kristina                          (63010160088)            : F





























DAFTAR PUSTAKA

Azhar, Susanti. 2017. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Lingga Jaya.
Djahir, Yulia, dan S. M. Dewi Pratita. 2015. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Deepublish.
Hartono, Jogiyanto. 2013. Sistem Teknologi Informasi Bisnis. Jakarta: Salemba Empat
Prasojo, Lantip Diat dan Eko Budi Prasetyo. 2005. “sistem informasi manajemen dalam pembelajaran”. Majalah Ilmiah Pembelajaran Nomor , Vol, 1. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan.
Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen Ed. 1 Cet. 1. Yogyakarta: Deepublish.



[1] Susanti Azhar.Sistem Informasi Manajemen (Bandung:Lingga Jaya,2017,Cetakan Pertama),hlm.40-41.