INFORMASI, DATA, DAN ILMU PENGETAHUAN
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah sistem informasi manajemen
Dosen Pengampu : Yudha Trishananto, S.Pd., M.M.
Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Arini Noor Hidayati (63010160122)
2. Syaifur Rohman (63010160131)
3. Muhamad Arifudin (63010160132)
4. Imam Bahru Musyafa (63010160139)
5. Rio Vian Ardiyana (63010160147)
6. Asri Dwi
Kristina (63010160088)
JURUSAN S1
PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
TAHUN 2018
INFORMASI, DATA, DAN ILMU PENGETAHUAN
A.
Perbedaan Informasi dan Data
Jika kita lihat informasi dan
data adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Seringkali penggunaan istilah informasi
dan data itu mengalami kerancuan karena adanya kelemahan dalam mendefinisikan
kedua istilah ini. Perlu diketahui bahwa informasi dan data itu harus dibedakan
karena pada dasarnya keduanya memang berbeda.
Ada berbagai pendapat tentang
pengertian informasi, menurut Lantip dan Eko ((2005: 162) dalam Murdick (1997:
6) mengatakan bahwa informasi adalah data yang telah diambil kembali, diolah,
atau sebaliknya digunakan untuk tujuan informatif, kesimpulan, argumentasi, dan
sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sedangkan menurut Jaluanto (2016: 22)
pengertian informasi adalah suatu pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang
menyumbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang
diketahui. Jadi, dapat di simpulkan bahwa informasi adalah suatu hasil dari
proses pengolahan data yang menghasilkan makna atau nilai manfaat bagi si
penerimanya.
Sedangkan data adalah suatu
bahan mentah untuk memperoleh informasi
bagi penerimanya. Lantip dan Eko ((2005: 162) dalam Simkin (1987: 8) menyatakan
bahwa data dan informasi merupakan sesuatu yang berbeda, walaupun keduanya
masuk ke dalam kelompok jenis-jenis sumber daya. Data adalah fakta-fakta dan
angka-angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai. Dengan demikian sudah
jelas bahwa data dan informasi adalah hal yang
berbeda.
Ada tiga hal penting yang harus
diketahui, yaitu informasi merupakan hasil dari pengolahan data, informasi
memberikan arti atau makna, dan informasi itu berguna atau bermanfaat untuk sebuah
pengambilan keputusan. Ini berarti bahwa hasil pengolahan data yahg tidak
memenuhi tiga hal tersebut bukanlah disebut sebuah informasi bagi penerimanya.
Dengan demikian dapat
disimpulkan perbedaan informasi dan data, bahwa data tidak memiliki makna atau
arti apapun, data dapat berbentuk angka, fakta, rincian dan juga segala bentuk
pengamatan empiris terhadap suatu peristiwa. Informasi adalah data yang sudah
diolah menggunakan beragam teknik tertentu. Apabila jika hasil pengolahan data
tersebut tidak menghasilkan manfaat bagi penerimanya maka itu bukanlah sebuah
informasi bagi orang tersebut. Informasi harus mampu menghasilkan suatu
penjelasan yang dapat dipakai untuk mengambil keputusan bagi penerimanya.
Sistem informasi menggunakan
data yang disimpan dalam bentuk arsip atau file komputer dan database yang
digunakan untuk menyediakan informasi yang diperlukan. Sistem informasi
manajemen dapat diibaratkan dengan sebuah network dari suatu kumpulan keahlian
umum, yaitu pengambilan data, berbagai formulir pengolahan data yang diproses
menjadi sebuah informasi, penyimpanan data dalam jangka panjang, dan
perlengkapan akses informasi. Sistem informasi dalam sebuah organisasi adalah formal.
Dalam sebuah organisasi ada banyak sekali informasi yang mengalir di dalamnya.
Dan ada banyak juga informasi yang sanngat pentign yang bersifat informal,
seperti hubungan antar pegawai, gosip yang berkembang, dan lain-lain.
Sebenarnya masalah-masalah informasi tidak selalu membutuhkan sistem informasi,
karena banyak sekali informasi yang tidak membutuhkan komputer.
B.
Informasi Sebagai Sumber Daya
Pemanfaatan sumber-sumber daya
tertentu dengan cara-cara yang produktif
dan baik adalah salah satu faktor penentu keberhasilan suatu organisasi.
Secara tradisional sumber daya terdiri dari manusisa, keuangan, dan sumber daya
material. Setelah lebih dari dasawarsa informasi diakui sebagai salah satu
sumber daya yang sangat penting bagi manajemen dan bagi yang lainnya.
Informasi memberikan banyak
kekayaan kepada sumbar daya lainnya. Suatu data yang di proses harus segar atau
baru, dan informasi harus tersedia setiap saat untuk suatu keputusan yang
berguna dan nilai suatu informasi menurun sejalan dengan waktu yang berlalu.
Ada banyak data yang dikumpulkan ke dalam database perusahaan dan informasi
digunakan dalam pengambilan keputusannya berkenaan dengan operasi internal
perusahaan. Dalam lingkungan yang kompetitif, suatu perusahaan membutuhkan peluang
usaha melalui sebuah sistem informasi. Dikarenakan informasi adalah sumber daya
yang sangat penting maka disarankan informasi harus dimanajemeni dengan SIM.
Suatu pendekatan organisasional
terhadap informasi sebagai sebuah sumber daya disebut dengan information
resource management (manajemen sumber daya informasi). MSDI merupakan
pendekatan yang luas untuk memanajemeni informasi sebagai asset perusahaan. hal
ini dimungkinkan karena MSDI mempunyai kemampuan untuk mengorganisasikan data
yang berkaitan dengan operasi perusahaan di masa lampau, sekarang dan yang
diproyeksikan dimasa akan datang dengan sarana Database Management System (DBSM). Database adalah suatu kumpulan
berbagai data yang diorganisasikan yang mencerminkan suatu aspek utama
aktivitas perusahaan. Sebagai contoh, seorang karyawan database merupakan
merupakan komponen utama bagi sistem sumber daya manusia yang meliputi dari
salah satu komponen rangkaian fasilitas data yang memelihra data.
Jaluanto (2016: 25) dalam Zwass
(1992) mengatakan organisasi data di dalam database dan MSDI menghampiri
informasi membentuk suatu pondasi yang kokoh untuk pengintegrasian sistem
inormasi. Sebagaimana kemampuan teknologi sistem informasi makin berkembang,
informasi dasar mulai menyangkut pula data nir-kuantitatif.
Lingkungan database digambarkan
seperti gambar 1 : the database environment making information resource
management possible. Data baru dimasukkan ke dalam database yang berada dibawah
pengawasan DBSM dan data yang dibutuhkan juga masih bisa diakses melalui DBSM
juga. Dengan seperti ini, maka semua program mengakses database melalui sebuah
interface umum yang disediakan oleh DBSM ini memungkinkan dapat terciptanya
pengendalian di dalam kerangka kerja MSDI.
Gambar 1
The Database
Environment - Making Information Resource Management Possible
![]() |
C.
PERKEMBANGAN
INFORMASI
Sebelum membahas sejarah
Perkembangan Informasi, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu
Informasi. Informasi adalah sebuah pesan yang kita dapat untuk menambah
pengetahuan, pembelajaran, serta pengalaman, dalam hal tertentu informasi dapat
kita gunakan sebagai proses pengambilan keputusan.
Perkembangan informasi pada tahun
1960 an dan 1970 an mengalami perkembangan informasi yang sangat pesat dan
menjadi pusat perhatian bagi semua orang, terutama bagi semua orang, terutama
bagi para ilmuan untuk mendapatkan informasi yang terbaru. Namun, dalam
perkembangan informasi yang sudah pesat informasi yang tidak tercetak masih
sedikit perhatiannya hal ini mungkin sedikitnya masyarakat yang masih memiliki
media eletronik sebagai pemberi informasi pada masa itu. Tidak seperti sekarang
ini, media eletronik menjadi pusat perhatian masyarakat karena informasi yang
di sampaikan lebih up-to-date dan lebih cepat tersampaikan kepada masyarakat
yang membutuhkan karena perkembangan teknologi yang semakin pesat seperti
sekarang ini.
Pada saat ini, informasi yang kita
dapatkan bisa bertbentuk perangkat lunak (program) computer seperti, elektronik
mail (adalah sarana kirim mengirim surat melalui jalur jaringan computer /
email), videotext (adalah penggunaan computer unutk tujuan memberikan materi
tampilan tekstual pada layar ACT), compat disk / CD (adalah cakram optil
digital yang digunakan untuk menyimpan data), optimal digital disk, dan
tulisan.
Berkembangnya teknologi informasi
yang dikeluarkan juga berdampak menimbulkan masalah. Yaitu informasi yang di
sampaikan menggunakan computer dan menggunakan peralatan informasi lainnya hal
ini berdampak pada perusahaan media cetak, karena sedikitnya masyarakat yang
tertarik untuk membaca atau kemungkinan pada waktu itu sedikitnya masyarakat
yang pandai membaca dan mereka lebih menyukai mendengarkan atau melihat
informasi yang disampaikan melalui computer, eletronik, atau peralatan
informasi lainnya.
Informasi yang disampaikan dalam
kurun waktu beberapa tahun saja sudah membawa kesuksesan pada organisasi dalam
mengembangkan atau menyampaikan sebuah informasi yang telah disampaikan. Selain
itu informasi juga mempunyai peranan penting dan mempunyai fungsi sebagai
jembatan pergaulan masyarakat, karena dengan informasi masyarakat bisa
memberikan informasi yang ia dapatkan untuk di beritahukan kepada masyarakat
lainnya. Mereka juga bisa mendiskusikan bersama mengenai informasi yang sudah
mereka dapatkan. Perkembangan informasi tidak hanya muncul dari kehidupan
social masyarakat, tetapi informasi juga merupakan sumber berbagai bentuk
informasi yang di sediakan dan di sebarluaskan kepada masyarakat umum.
Dalam perkembangannya, kehidupan
masyarakat seperti sekarang ini, informasi menjadi saling bertolak belakang
sebagai akibat dari perkembangan teknologi dan informasi yang disampaikan
masyarakat ke masyarakat lainnya berbeda. Masalah ini menjadi tanggung jawab
semua pihak yang bersangkutan, baik pemerintah maupun masyarakat yang
menyampaikannya. Informasi
sebagai layanan masyarakat memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat
secara mudah dan gratis kepada pemakainya.
Dalam perkembangan dunia bisnis
mendorong munculnya berbagai agen atau bidang usaha tertentu yang menyediakan
informasi sebagai bisnis yang diperjualbelikan terutama dalam informasi media
cetak seperti Koran, majalah, brosur, dan lainnya ,sehingga informasi yang
didapatkan tidak lagi disediakan secara gratis.
Dalam perkembangan ini informasi
mempunyai dampak negatif badan-badan pemerintah yang tidak lagi menyediakan
informasi secara gratis bagi masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai
kebijaksanaan pemerintah, hokum pertanahan, dan sebagainya yang masyarakat
ingin mengetahui lebih lanjut lagi mengenai pemerintahan.
D.
INFORMASI
UNTUK SIAPA
Sebelumnya
sudah sedikit menyinggung tentang Informasi, bahwa informasi diperuntukkan
untuk siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Informasi dibagi menjadi dua aspek
yang berbeda yaitu, aspek popular dan aspek teknis. Kebanyakan orang melihat
informasi dari aspek popular atau popularitas yaitu, misalkan berita yang
disampaikan kepada masyarakat yaitu berita yang masih hangat-hangatnya atau
mungkin sedang terjadi, informasi yang disampaikan benar-benar terjadi atau
fakta, dan data. Dari segi aspek teknis, merupakan tanda, kode, atau sinyal
yang dikirimkan atau diterima oleh beberapa pihak yang terkait. Sebagai contoh
yang dipaparkan adalah informasi yang berupa hiburan dan informasi mengenai
dunia pendidikan.
Dunia Pendidikan,
informasi merupakan hal yang paling oenting bagi dunia pendidikan. Informasi
merupakan factor terpenting untuk menemukan ide-ide baru untuk mengembangkan
pendidikan yang lebih baik lagi, infomasi juga penting untuk mengembangkan
kurikulum dalam Dunia Pendidikan, informasi dapat menciptakan metode belajar
mengajar yang lebih baik agar siswanya tidak terlalu bosan dengan metode
pembelajaran yang seperti it uterus menerus, hal ini dapat membuat para
siswanya agar terus bersemangat dalam belajar karena menggunakan metode yang
lebih disukai para siswanya. Teknologi informasi baru yang kita dapatkan sangat
berperan penting dalam mengasilkan dan menyebarluaskan informasi pendidikan
yang di dapatkan dan bagi suatu manajemen dan pengendaliannya. Hal ini dapat
membuahkan hasil suatu cara belajar mengajar yang informal, yaitu aktivitas
pendidikan di luar kelas yang melibatkan siswanya dari segala umur dan
mendapatkan tingkat prestasi yang lebih baik. Kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan di luar kelas dapat menambang wawasan, pengalaman, dan informasi yang
lebih banyak lagi bagi para siswanya. Tidak hanya alat elektronik seperti tv
saja, tetapi juga microcomputer, dan video recorder telah banyak dimiliki oleh
para keluarga untuk menambah informasi yang dibutuhkan, demikian juga dengan
teknologi pendidikan jarak jauh kita dapat menemukan informasi dengan mudah
menggunakan alat elektronik yang dapat membantu kita dalam mencari informasi
pendidikan yang dibutuhkan. Dalam hal ini dapat kita simpulkan bahwa teknologi
informasi dapat digunakan sebagai penghibur dan sebagai alat informasi
pendidikan bagi seorang pelajar.
Dalam
pendidikan, teknologi yang digunakan pada masa itu masih kebanyakan menggunakan
televise dan radio. Tetapi seiring perkembangan zaman seperti sekarang ini
video dan jaringan internet telah digunakan dalam dunia pendidikan. Manfaat
teknologi ini bagi dunia pendidikan yaitu: dapat melahirkan ide-ide baru dan
menambah pengalaman siswa, dapat mengembangkan logika siswa, dan mengembangkan
cara berfikir siswa, mendukung program pelatihan ketrampilan yang dilakukan
para siswa, dan dapat menyimulasi dalam kegiatan sehari-hari.
Berdasarkan
pengertian dari informasi, pendidikan dapat menggunakan televisi dan radio
sebagai alat untuk memperoleh bahan-bahan yang digunakan untuk pembelajaran
atau tugas tertulis. Sarana pendidikan dapat pula merubah computer untuk
memperoleh data dan video tex, sebagaimana memperoleh data dengan menggunakan
system online data base. Dengan demikian pendidikan dapat diselanggarakan dengan
cara saling berinteraksi, paket multi media, kombinasi televise dan radio, dan
bahan cetakakan lainnya.
Pada
dasawarsa ini, para siswa telah diberikan pengetahuan tentang bagaimana cara
penggunaan computer dan ilmu computer itu sendiri, termasuk bagaimana cara
kerja computer dan bagaimana programnya. Mungkin pada saat diberikan
pembelajaran mengenai computer ini diharapkan para siswa mempunyai pengetahuan
menggunakan computer yang mungkin akan berguna untuk masa yang kan dating nanti
yang mungkin dalam dunia kerja nanti sangat membutuhkan penggunaan computer
untuk memudahkan kerjanya. Hal ini merupakan pengetahuan tentang kepentingan
informasi dalam kehidupan sehari-hari, dan menggunakan fasilitas yang
diperoleh, mengevaluasi dan memakainya dalam perkerjaan tertentu. Hal ini
dilakukan untuk kepentingan semua pihak demi memajukkan pendidikan pada
berbagai tingkatan.
Dunia Hiburan, dalam
duni industry hiburan terdapat berbagai informasi yang berguna pada bioskop,
majalah olahraga, berita di Koran, berbagai acara music hiburan dari sebuah
stasiun radio. Berbagai hiburan yang mengandalkan berbagai informasi
membutuhkan bantuan dan dukungan dari teknologi elektronik yang semakin
canggih. Informasi yang dibutuhkan disini menyangkut berbagai berita bisnis
agar dapat bersaing dengan baik, berbagai resep makanan, humor, berbagai
resensi buku dalam dunia bisnis. Maka dari itu, informasi merupakan sesuatu
yang akan selalu ada di sekitar kita yang dapat diperoleh dan di duga tanpa
dicari-cari.
E.
Teori
Informasi
Dalam berorganisasi
tentu kita akan membutuhkan informasi, apapun jenis organisasi itu. Informasi
dengan berkomunikasi menjadi suatu hal yang menyebabkan suatu organisasi bisa
bersatu. Para manajer tidak akan bisa bekerja dengan efektif dan efisien dalam
suatu organisasi jika tidak mendapatkan informasi. Kemudian tanpa adanya
informasi, mungkin para manajer tidak bisa mengambil keputusan dengan cepat dan
tidak bisa mencapai tujuan yang ditetapkan dengan efisien dan efektif. Cara
pengelolaan informasi dalam organisasi sangat memengaruhi kualitas informasi
yang dihasilkan.dengan melihat peran informasi yang sangat penting, maka
pengelolaan informasi harus dilakukan dengan baik.
Pengertian informasi
sendiri masih bersifat kontradiktif dan belum mempunyai ciri-ciri khusus. Maka
para pakar teori atau ilmu pengetahuan informasi belum dapat membuat satu
definisi yang jelas dan lengkap mengenai apa yang disebut informasi.
Pada Umumnya Informasi
dipandang dari sudut arti dan isi yang di dalamnya. Informasi diserap dan
disediakan pada anggapan bahwa si penerima lebih baik diberitahu. Misalnya,
fungsi pendidikan adalah menyebarkan informasi, sedangkan bagi perpustakawan
fungsi informasi terletak pada referensi, arsip informasi setempat, atau dengan
kata lain informasi berasal dari fakta, data, pendapat, dan kejadian yang
sesungguhnya.
Menurut para pakar
informasi meliputi aspek abstrak dan khusus. Informasi dipandang sebagai ilmu
pengetahuan tertulis atau yang disampaikan secara lisan dan sebagai hasil dari
data yang diolah, biasanya diolah secara formal. Ada juga yang menyebut
informasi sebagai sarana pengurang ketidakpastian. Pengertian ini sama dengan
arti informasi dalam istilah ekonomi, yakni informasi adalah penghalau
ketidakpastian, misalnya, di dalam pasar consumer preference, dan harga.
Dari penuturan diatas,
tampak bahwa para pakar informasi meminjam pengertian informasi dari disiplin
lainnya, tetapi tidak secara bijaksana sehingga menimbulkan kerancuan istilah
ilmu pengetahuan dengan informasi.
Informasi dianggap
sebagai pengurang ketidakpastian walaupun sebenarnya untuk menjadikan informasi
sebagai pengurang ketidakpastian itu diolah sedemikian rupa secara ilmiah,
tetapi informasi, dalam konteks berita yang dikirimkan melalui alat komunikasi
dan menggunakan konsep tertentu, disebut dengan unsur pengganggu (entropy),
perintah (order) energi, serta organisasi dan pengendalian di sini informasi
diartikan secara teknis dan mungkin jauh dari apa yang tersurat dalam
literature informasi. Jadi contoh ini menunjukkan bahwa ada perbedaan pandangan
mengenai informasi yang diartikan secara ilmiah dan kehidupan sehari-hari.
Konseptualisasi informasi dari contoh praktis dan sumber kesulitan definisi.
Telah menyebabkan salah pengertian dan salah hasil temuan penelitian pada
bidang rekayasa komunikasi.
Informasi hendaknya
mempunyai suatu makna khusus dan tidak rancu dengan kata arti (meaning). Orang
teknis mengartikan informasi berkaitan dengan signal transmission. Mereka
mengartikan informasi sebagai instruksi yang dikirim oleh pengirim yang harus
diterima oleh penerima. Dalam pengertian informasi yang demikian sempit,
informasi disebut dengan probabilitas statistic dari signal-signal.
Pengertian informasi
bersifat teknis sering menyebabkan kebingungan dan menjauhkan makna informasi
yang sebenarnya. Kebingungan tidak hanya menyangkut istilah teknis “noise” dan
“entropy”, tetapi juga menyangkut kesamaan konsep seperti data dan ilmu
pengetahuan dan hubungan mereka dengan informasi.
Jadi dari penulisan
diatas dapat disimpulkan bahwa informasi itu adalah hasil olah data menjadi bentuk yang lebih
bermanfaat dan memudahkan orang yang menerima informasi yang menggambarkan
kejadian yang nyata dan bisa digunakan sebagai acuan dalam mengambil keputusan.
F. Kualitas
Informasi Yang Dibutuhkan
Kualitas
informasi itu penting, karena dengan adanya kualitas informasi kita bisa
menentukan apakah informasi tersebut berguna atau tidak. Informasi yang tidak berkualitas akan
berdampak pada pemahaman dan keputusan yang diambil tidak sesuai. Informasi
akan bergunajika baik buruknya informasi akan dipengaruhi oleh 3 penentu, yang
bisa mengendalikan pennetu suatu informasi adalah seorang manajemen. Sehingga
manjemen harus menjaga agar penentu tersebut dalam hal meningkatkan kualitas
informasi. Beberapa hal yang akan menentukan informasi adalah:
1. Isi informasi.
Terdapat beberapa persyaratan mengenai
informasi yang baik: ketepatan informasi dengan objek yang diwakilinya,
relevansi atau kesesuaian informasi dengan masalah yang akan dipecahkan,
kelengkapan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan,
jumlah informasi yang ditampilkan harus ringkas, informasi yang disapaikan
harus mencakup semua objek yang disampaikan, dan seberapa pentingnya informasi
tersebut bisa berguna bagi pembuat keputusan.
2. Waktu penyajian.
Ada beberapa persyaratan mengenai waktu
penyajian: ketepatan waktu dalam mengambil keputusan, keterkinian atau
informasi yang benar-benar dalam keadaan paling baru, penyampaian informasi
harus sesuai dengan frekuensi pengambilan keputusan manajemen, dan untuk
membuat keputusan yang strategis diperlukan waktu jangka panjang, sedangkan
untuk keputusan yang sederhana maka akan menggukan jangka waktu pendek.
3. Bentuk informasi.
Bentuk penyajian informasi akan
mempengaruhi pembaca dalam memahami informasi. Syarat pembentukan informasi:
kejelasan informasi yang dipahami oleh pembaca, laporan harus bisa ditampilkan
jika diperlukan, agar mempermudah pembaca maka penyaji harus memperhatikan
urutan informasinya (misal nama, tanggal, angka), penyaji harus mencocokkan
informasi dengan cara penyajian (bisa menggunakan grafik, perbandingan, warna
dan lainnya) dan media untuk pelaporan yang tepat.
Kualitas informasi tergantung pada
beberapa hal, yaitu: akurat tidaknya informasi tersebut, informasi yang datang
harus tepat waktu, informasi yang dibutuhkan harus jelas.K.ualitas informasi
tyang baik akan tergantung pada kualitas data yang dimasukkan.Ada beberapa
persyaratan untuk menilai informasi yang berkualitas:
1.
Ketersediaan,
informasi tersebut akan dibutuhkan oleh pengguna. Maka, informasi tersebut harus
selalu tersedia setiap saat.
2.
Mudah
dipahami. Maksudnya, di dalam informasi
akan jelas dan tidak akan mengalami masalah seperti kerumitan. Maka,
tidak akan timbul terjadinya waktu yang molor untuk mengambil keputusan. Jika
terjadi suatu masalah, maka secara otomatis kita harus menyelesaikan masalah
tersebut sebelum melanjutkan.
3.
Relevan
yaitu informasi yang benar-benar bisa memberikan manfaat bagi si pemakai.
Informasi yang relevan akan mengurangi ketidakpastian, melakukan perbaikan
dalam mengambil keputusan dengan cara membuat perkiraan, memperbaiki ekspektasi
sebelumnya,
4.
Bermanfaat.
Maksudnya, penyajian informasi berupa bentuk yang dipelajari dan mudah dilihat.
5.
Tepat
waktu, kedatangan informasi untuk si penerima tidak boleh terlambat, karena
landasan saatmengambil keputusan tersebut merupakan dari informasi yang
diberikan. Jika terjadi keterlambatan dalam mengambil keputusan maka akan
berakibat terjadinya kefatalan dan menyebabkan tidak mempunyai nilai yang baik.
6.
Keterandalan.
Maksudnya, informasi yang didapat harus bisa dipertanggungjawabkan dalam hal kebenarannya dan informasi tersebut
harusjelas dan pihak yang memberikan informasi adalah pihak yang bisa
dipercaya.
7.
Akurat.
Maksudnya, informasi tersebut harus jelas, sesuai dengan fakta yang ada. Ada
beberapa hal untuk dapat memperoleh informasi secara akurat: pertama, tentang
sumber informasi itu sendiri. Sumber informasi berasal dari orang, jurnal, artikel, buku, dan lain-lain. Kedua,
kebutuhan informasi dengan informasi yang dicari sesuai. Ketiga, proses pemindahan informasi dari
sumber ke penerima. Beberapa komponen yang terdapat di dalam keakuratan,
seperti:kekomplitan atau kelengkapan informasi, informasi harus memiliki
kebenaran, dan informasi tersebut
harus memiliki keamanan.
8.
Konsisten.
Maksudnya, bahasa yang digunakan harus selalu ajeg dalam menyajikanya. (Tyoso,
2016, hal 32-33).
G. Informasi dan
Level Manajemen
Informasi
pada tingkatan manajemen sangat berbeda, dalam kebutuhan mereka tidak bisa
menggunakan informasi dari hasil riset maupun saluran informasi formal. Semakin
tinggi level manajemen dalam strategi, informasi yang di butuhkan hanya
informasi pokok saja. Sebaliknya, semakin rendah informasi dalam teknis.
Informasi yang dibutuhkan semakin terinci.
Dalam
suatu organisasi, sistem informasi manajemen sangatlah diperlukan. Namun
kebutuhan informasi di setiap level manajemen tentu berbeda berdasarkan
tingkatannya. Ada 3 tingkatan dalam manajemen, yaitu :
1.
Top Management (Manajemen Puncak)
Bertugas menentukan tujuan organisasi, mengambil
keputusan, merencanakan kegiatan, dan melakukan strategi yang akan diambil
dalam sebuah organisasi. Yang ada pada Top Management yaitu Presiden Direcktur,
Direktur Utama, CEO (Chief Executive Officer).
2.
Middle Management (Manajemen Tengah)
Bertugas merekrut anggota (karyawan), melaksanakan
rencana yang disusun Manajemen Puncak, dan mengawasi jalannya kegiatan. Yang
ada pada Middle Management yaitu General Manager, Manager Divisi, Regional
Manager, dan sebagainya.
3.
Low Management (Manajemen Bawah)
Bertugas memimpin, mengawasi, dan mengondisikan kerja
para karyawan. Yang ada pada Low Management yaitu supervisor, manajer
departemen, mandor, dan sebagainya.
![]() |
||||
|
Pada Top Management, mereka hanya
membutuhkan informasi pokok saja. Sedangkan pada Low management, mereka hanya
memerlukan informasi berupa teknis. Adapun karakteristik informasi yang
digunakan dalam tiap level manajemen menurut Jaluanto (2016), diantaranya :
a.
Informastion Sources
Top management
hanya membutuhkan informasi dari luar organisasi (eksternal) seperti keadaan
ekonomi, pesaing, dan sebagainya. Lain halnya Middle management membutuhkan
informasi baik dari organisasi (internal) maupun (eksternal) yang digunakan
dalam melakukan aktivitas organisasi. Sedangkan dalam Low Management hanya
membutuhkan informasi dari organisasi (internal) seperti informasi mengenai
utang, persediaan, dan lain-lain.
b.
Frequenstly of Use
Pada Low Management lebih sering mengambil
keputusan, karena berhadapan dengan pelaksanaan mengenai persoalan pekerjaan
pada organisasi. Sedangkan pada Top Management keputusan frekuensi yang di
ambil sangat jarang, karena keputusan yang diambil sangat strategis dan jangka
panjang, informasi yang dibutuhkan dalam organisasi bersifat menyeluruh
(global).
c.
Tim Horizon
Pengambilan
keputusan dalam Top management sangat jarang karena dilakukan dalam kurun waktu
satu sampai lima tahun, dan pada umumnya dilaksanakan pada organisasi yang
bekerja dengan batas waktu yang tidak jelas. Sedangkan dalam Middle Management,
keputusan diambil dalam jangka waktu satu atau tri semester oleh Middle
Management dalam bentuk keputusan tertentu untuk pelaksanaan tugas secara
harian.
d.
Time Scale
Dalam hal ini pemantauan
pelaksanaan keputusan diambil oleh pihak manajemen. Divisi marketing melakukan
pemantauan kerja atas manajer cabang. Apabila evaluasi tersebut sesuai dengan
yang diharapkan, maka manajer cabang bisa di perpanjang atau dinaikkan
jabatannya ke kantor pusat dengan posisi yang lebih tinggi.
e.
Scope
Keputusan Top Management meliputi
seluruh bagian organisasinya dan informasi lengkap dari semua organisasi yang
ada secara ringkas, tepat dan akurat. Top Management memerlukan informasi
mengenai sumber daya manusia yang bersifat global dan menyeluruh dengan
mencakup semua organisasi. Sehingga pengembangan kemmampuan anggota organisasi
dapat dilaksanakan dengan baik.
f.
Nature of Decision
Pada umumnya Top Management
memanfaatkan “business feeling” untuk mengambil keputusan. Informasi
yang didapatkan dari manajemen yang berada di bawahnya maupun dari pihak luar
itu baik. namun hal ini berbeda dengan Middle Management dan Low Management
yang menggunakan data dan informasi historis, karena lebih dominan dalam pengambilan
keputusannya.
H. PERLAKUAN
INFORMASI
Informasi adalah sesuatu yang
sangat penting. Suatu informasi mempunyai beberapa perlakuan. Menurut Jaluanto
(2016: 38-39) menyatakan bahwa perlakuan informasi terbagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut
:
1. Information anarchy,seperti halnya sistem informasi yang tidak terintegrasi. Sistem ini di diciptakn pada tiap
bagian, departemen, divisi, maupun dalam fakultas. Dan pelaksanaan dilakukan
secara mandiri dan tidak terhubung, tidak ada interkoneksi satu dengan yang
lainnya, dan tidak terintegrasi pada suatu tingkat organisasi. Dalam hal ini
informasi tidak tersebar luas di dalam organisasi yang terkait. Hal ini
berdampak informasi hanya di miliki dan disimpan dalam tiap-tiap bagian. Hal
tersebut juga akan berdampak pada saat pengambilan keputusan oleh pemimpin
tidak berdasarkan dengan data yang lengkap pada tingkat organisasi. Dan saat
pimpinan membutuhakn informasi tertentu, maka pimpinan harus meminta terlebih
dahulu kepada masing-masing bagian, dan dalam hal ini dapat saja tiap
bagianmemberi informasi yang tidak utuh kepada pusat. Berarti data yang di
terima pusat tidak lengkap, yang akan menimbulkan efek yang buruk dalam jangka panjang, karena akan menimbulkan kerusakan dari dalam
yang disebabkan perilaku saling tidak mendukung.
2. Information dictartorship. Seperti halnya sensus penduduk atau sentralisasi manajemen informasi. Informasi yang telah di terima dan
dimiliki pada tingkat pusat maupun organisasi, daritiap-tiap bagian tidak bisa di akses denganmudah oleh bagian-bagian yang terkait, dan apabila bagian tertentu membutuhkan informasi atau
data, makaharus memenuhi persyaratan yang di berikan olehpusat. Persyaratan tersebut dapat bersifat
legal atauillegal. Legal dalam artian sudah mendapat surat prosedur yang diberikan oleh pejabat tertinggi dalam organsasi yang bersangkutan dan hal tersebut berlaku untuk semua bagian. Sedangkan Tidak legal adalah persyaratan di buat oleh yunit sistem informasi sendiri
yang bisa jadi mengada-ada, hal tersebut dapat menimbulkan di masa yang akan datang pihak yang memberi informasi apabila di minta memberi informasi maka tidak akan memberikan informasi secara keseluruhan, hal tersebut akan berdampak informasi yang di dapat tidakvalit.
3. Information Democracy. Seperti halnya transparasi data antar yunit,
terdapat keadilan, dan system
informs yang terintegratasi. Sistem informasi dapat di bangun dalam setiap yunit kerja yang terdapat dalam organisasi,
tetapi informasi yang ada di integrasikan kepada tingkat pusat. Haltersebut menjadikan aliran data berkesinambungan sesuai dengan apa yang di harapkan. Tiap yunit atau bagian memiliki hak yang sama dalam mengakses
data yang sekiranya dibutuhkan. Kecepatan arus informasi dari tiap yunit akan sangat berpengaruh kepada pusat dalam rangka mengambil keputusan-keputusan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis
organisasinya. Dalam hal tersebut pusat akan mendapat kan informasi yang akurat, relevan dan sesuai dengan kebutuhan.
4. Information embassy. Seperti halnya pertukaran informasi atar perusahaan,
informasi dapat di akses oleh perusahaan lain, hal tersebut bisa terlaksana dengan cara membuat websit dalam organisasi yang dapat di akses kapansaja dan di akses oleh pihak luar. Disini pihak organisasi
yang bersangkutan membuka akses informasi tertentu kepada pihak publik sebagai salasatu langkah strategi untuk mengenalkan diri kepada publik,
bahwasannya perusahaan tersebut memberikan pelayanan publik secara
on-lin. Dalam hal ini sudah tidak jadi hal yang aneh, bah kan menjadi keharusan sebuah perushaan dalam membuka diri melalui websit. Karena akan menjadi sarana yang paling efektif dalam mendekati dan memberikan pelayanan kepada konsumen maupun publik tanpa adanya hambatan ruang dan waktu.
Hal ini organisasi akan menerima kritik dan
saran secara langsung dari konsumen, sehingga akan di jadikan masukan perbaikan kinerja perusahaan. Dalam hal ini perusahaan akan membutuhkan sistem informasi yang solit dan terintegrasi dengan baik agar dapat memberikan pelayanan
yang terbaik bagikonsumen dan pengguna.
I. Data, Informasi dan Ilmu Pengetahuan.
1.
Data
Data
yaitu segala yang digunakan sebagai input untuk kemudian menjadi informasi.
Ketika data telah diproses, data tersebut menjadi sebuah informasi. Data juga
bisa dijadikan sebagai bahan untuk pengambil keputusan, bahan diskusi,
pengukuran, dan lainnya.
2.
Informasi
Informasi
yaitu data yang telah diolah dan berguna bagi penerimanya. Akan tetapi tidak
semua hasil dari pengolahan tersebut menjadi sebuah informasi. Data yang tidak
memiliki makna atau arti bagi seseorang bukanlah informasibagi orang tersebut.
Karena nformasi sangat penting bagi pengambilan keputusan.
Fungsi
utama informasi yaitu menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian suatu
hal.
Ada tiga hal penting mengenai Informasi, yaitu :
a)
Informasi adalah pengolah data.
b)
Informasi mempunyai makna atau arti.
c)
Informasi berguna dan bermanfaat dalam
meningkatkan kepastian.
Menurut Mc Leod, informasi yang berkualitas
memiliki ciri-ciri berikut :
a)
Akurat, yaitu sebuah informasi harus
menggambarkan keadaan yang sebenarnya dan diuji oleh dua orang atau lebih
dengan orang yang berbeda dan apabila menunjukan hasil yang sama maka informasi
tersebut bisa dikatakan akurat.
b)
Tepat waktu, yaitu informasi tersebut berada pada
waktu yang diperlukan, bukan besok atau beberapa jam kemudian.
c)
Relevan, yaitu informasi informasi yang dibutuhkan harus sesuai dengan yang
dibutuhkan.
d) Lengkap, yaitu informasi yang diberikan harus secara
lengkap.
Gelinas
berpendapat tentang ciri-ciri sebuah informasi yang lebih detail, yaitu :
a)
Efektifitas maksudnya informasi haruslah sesuai dengan kebutuhan
pemakainya, informasi tersebut harus disajikan dalam waktu yang tepat, format
yang tepat, konsisten, isinya sesuai kebutuhan dan ketentuan.
b)
Efisiensi maksudnya informasi dihasilkan melalui penggunaan sumber
daya yang optimal.
c)
Confidensial maksudnya memperhatikan perlindungan terhadap informasi
sensitiv dari pihak yang berwenang.
d)
Integritas maksudnya informasi yang dihasilkan merupakan pengolahan data
berdasarkan aturan yang berlaku.
e)
Ketersediaan maksudnya informasi yang tersedia kapanpun saat diperlukan,
dan diperlukan pengamanan sumber daya informasi.
f)
Kepatuhan maksudnya informasi yang dihasilkan harus patuh terhadap
undang-undang ataupun peraturan pemerintah dan memiliki tanggungjawab terhadap
pihak internal dan eksternal organisasi perusahaan.
g)
Kebenaran yaitu informasi disajikan oleh sistem dengan benar dan dapat
dipercaya sehingga dapat digunakan oleh manajemen untuk mengoperasikan
perusahaan.
3.
Hubungan Data dengan Informasi
Dalam pengembangan sistem
informasi orang banyak terjebak situasi dimana mereka mengumpulkan data
terlebih dahulu tanpa mengetahui informasi yang diperlukan.[1]
4.
Pengetahuan
Pengetahuan adalah sesuatu
yang digunakan manusia untuk memahami dunia, dan dapat dirubah pengetahuan orang satu dan orang lain yang
informasinya berbeda meskipun informasi yang diterima itu sama. Dengan demikian
terdapat hubungan antara informasi, data dan pengetahuan.
Perbedaan konsep informasi, data, dan pengetahuan dijelaskan oleh Taskey
(Pendit, 1992:80-81). Data merupakan hasil observasi langsung terhadap suatu
kejadian. Data merupakan entisitas yang dilengkapi dengan nilai tertentu. Data
ini bisa disimpan dalam bentuk yang lebih konkret seperti bentuk tulis, grafis,
elektronik, dan sebagainya
5.
Hubungan Informasi dengan Ilmu Pengetahuan
Hubungan informasi dengan
ilmu pengetahuan lebih menekan pada pengertian informasi dan pengetahuan
sebagai sebuah proses yang bersambung. Kedua konsepini selalu merujuk pada
suatu hubungan yang terus menerus antara informasi yang baru diperoleh dan pengetahuan
yang masih statis saat informasi diterima.
6.
Hubungan Informasi, Data, dan Ilmu Pengetahuan
Hubungan informasi, data
dan ilmu pengetahuan dijelaskan oleh Sulistyo-Basuki (2011). Menurutnya,
informasi dimulai dari sebuah peristiwa, misalnya gunung meletus, bencana
banjir, anak menagis, dan pegawai menerima gaji. Peristiwa itu dipaparkan dalam
bentuk simbol yang berupa teks, angka, suara, gambar, gabungan dua jenis simbol
atau lebih, serta gabungan yang diatur dengan peraturan dan formulasi sehingga
data tersebut bila diterima oleh pancaindera manusia berubah menjadi sebuah
informasi. Bila informasi ini ditransfer ke manusia lain, maka hal itu berubah
menjadi pengetahuan. Manusia memperoleh pengetahuan akan menjadi lebih bijak
dari pada sebelumnya.
Keterangan :
Kelompok 2
1. Arini Noor Hidayati (63010160122) : C dan D
2. Syaifur Rohman (63010160131) : A
dan B
3. Muhamad Arifudin (63010160132) : G dan I
4. Imam Bahru Musyafa (63010160139) : H
5. Rio Vian Ardiyana (63010160147) : E
6. Asri Dwi
Kristina (63010160088) : F
DAFTAR PUSTAKA
Azhar,
Susanti. 2017. Sistem
Informasi Manajemen. Bandung: Lingga Jaya.
Djahir, Yulia, dan S. M.
Dewi Pratita. 2015. Bahan Ajar Sistem Informasi
Manajemen.Yogyakarta:
Deepublish.
Hartono, Jogiyanto. 2013. Sistem
Teknologi Informasi Bisnis. Jakarta: Salemba Empat
Prasojo, Lantip Diat dan Eko
Budi Prasetyo. 2005. “sistem informasi manajemen dalam pembelajaran”. Majalah Ilmiah Pembelajaran Nomor , Vol, 1.
Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan.
Tyoso, Jaluanto
Sunu Punjul. 2016.
Sistem Informasi
Manajemen Ed. 1 Cet. 1.
Yogyakarta: Deepublish.